Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Malik Fadjar, Tokoh Penggerak Kampus Muhammadiyah



Oleh:  Taufik Tirkaamiasa, S. Kom, M. Kom 
(Ketua MPI PDM Kota Bogor)

 Warga Persyarikatan Muhammadiyah baru saja kehilangan tokoh bangsa penggerak di bidang pendidikan khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM), Prof. Abdul Malik Fadjar, M.Sc.

Nama Malik Fadjar tidak bisa dilepaskan dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui ‘tangan dingin’ nya UMM menjadi icon perguruan tinggi Muhammadiyah. Keberadaan UMM menjadi pemicu pengembangan berbagai PTM di seluruh Indonesia.

Malik Fadjar menjadikan UMM kampus terbuka. Mulai mahasiswi bercelana jeans sampai yang bercadar. Mahasiswa muslim maupun nonmuslim.

Pria kelahiran Yogyakarta 22 Februari 1939 ini berhasil menjadikan UMM sebagai universitas yang berkualitas dan bertaraf nasional maupun internasioal. Paling tidak UMM mulai diperhitungkan di dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi.

Sekitar tahun 2014 teman-teman di Muhammadiyah Kota Bogor mengadakan semacam penelitian kecil-kecilan atau survei kepada beberapa sekolah SMA, khususnya siswa/siswi.

Survei itu sebagai langkah awal untuk mengetahui minat siswa/siswi jika ada perguruan tinggi Muhammadiyah di Kota Bogor.

Jadi salah satu pertanyaan dalam survei itu adalah pilihan perguruan tinggi jika  mereka lulus SMA, di dalam pilihan tersebut selain perguruan tinggi negeri dan swasta yang sudah ada, juga ditambahkan jika ada Universitas Muhammadiyah Bogor, mana yang akan mereka pilih.

Ternyata yang memilih Universitas Muhammadiyah Bogor cukup signifikan dibanding universitas swasta yang sudah ada, setelah universitas/perguruan tinggi negeri. Dan universitas muhammadiyah yang mereka kenal adalah UMM. Jadi besar kemungkinan UMM mempengaruhi dalam image/benak mereka.

UMM di eranya Malik Fadjar menjadi satu-satunya universitas swasta milik umat Islam yang unggul membanggakan, bahkan mungkin mampu menggeser dominasi beberapa perguruan tinggi negeri.

Penulis meyakini Malik Fadjar bersama UMM-nya menjadi sumber inspirasi bagi penggerak-penggerak pendidikan tinggi di Muhammadiyah. Ia juga sekaligus menjadi salah satu pemicu perkembangan pendidikan tinggi di Muhammadiyah yang cukup positif, tidak hanya di pulau Jawa tetapi juga di luar pulau Jawa.

Di saat Menristekdikti Mohamad Nasir pada awal tahun 2017 memberlakukan moratorium (penghentian sementara) pendirian universitas, Muhammadiyah mempunyai strategi jitu dan tetap mendirikan berbagai PTM baik di pulau Jawa maupun luar pulau Jawa.

Seperti UMKT (Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur) di Samarinda, berdiri tahun 2017. Di Sorong, Papua Barat ada Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, berdiri tahun 2018. Di Sulawesi Selatan, ada UM Sidenreng Rappang, UM Palopo, UM Bukukumba, UM Kotabumi, UM Jambi dan UM Pringsewu, Lampung semuanya berdiri di tahun 2019.

Di bulan Februari 2020 Universitas ‘Aisyiyah Surakarta.

Bahkan di masa pandemi Universitas Muhammadiyah Sinjai, Sulawesi Selatan, yang berdiri Mei 2020, dan Universitas Muhammadiyah Banten Juli 2020.

Meskipun universitas-universitas tersebut hasil merger dari beberapa perguruan tinggi, dan berubah status menjadi universitas, tapi itu semua jelas peningkatan dan tidak gampang dilakukan oleh yayasan-yayasan atau lembaga-lembaga lain untuk mendirikan universitas di saat masih berlakunya moratorium pendirian universitas hingga sekarang.

Penulis mengingat pesan Malik Fadjar agar seluruh jajaran pimpinan, fungsionaris, dan aktivis Muhammadiyah harus bisa menangkap sinyal-sinyal baru dan mampu mewujudkan serta menyesuaikan dengan kondisi yang ada, tidak saja hanya menyesuaikan, tetapi bisa melakukan aksi dan mewujudkannya.

Pesan Malik Fadjar itu harus terus diperjuangkan Majelis Diktilitbang Muhammadiyah untuk mengembangkan perguruan tinggi dalam kondisi apapun dan menempatkan pendidikan sebagai “Human Invesment” yang pada akhirnya akan berdampak positif pada perubahan sosial ekonomi.  []

Sumber: Malik Fadjar, Tokoh Penggerak Kampus Muhammadiyah | Media Alfurqan (media-alfurqan.com)

Posting Komentar untuk "Malik Fadjar, Tokoh Penggerak Kampus Muhammadiyah"