Dampak kenaikan PPN terhadap Ekonomi Indonesia
Daftar Isi
Isu Nasional yang masih hangat menjadi perbincangan di kalangan masyarakat saat ini adalah terkait kenaikan PPN 12 %,
apakah itu PPN?.. PPN itu adalah singkatan dari (pajak pertambahan Nilai)
sebagaimana kita ketahui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, "kenaikan PPN jadi 12% penting untuk menjaga stabilitas perekonomian, perlindungan sosial sekaligus mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Hal ini diharapkan bisa terwujud melalui peningkatan pendapatan negara". Ucap bapak menteri.
Pemerintah harusnya mempertimbangkan matang-matang setiap kebijakan yang dirumuskan sebelum mengarah kepada tahap implementasi. Sebagaimana negara demokrasi dan negara Pancasila yaitu nilai nilainya harus mampu termanifestasi dalam setiap pengambilan keputusan, apakah gagasan dari pemerintah ini di terimah oleh masyarakat luas atau tidak. harusnya pemerintah mempertimbangkan semua kebijakan yang akan di canangkan, apakah kebijakan itu bersifat prikemanusiaan dan berorientasi terhadap kesejahteraan sosial, jangan sampai sebaliknya yaitu dampak yang akan di hasilkan hanya ketimpangan sosial.
Pemerintah mengetahui bahwa kita adalah negara masih pada status berkembang dengan pertumbuhan yang masih rendah belanja negara masih lebih besar daripada pendapatan negara, namun kepemimpinan bapak Presiden dikabinet merah putih menambah jumlah menteri yang tentunya semakin banyak menteri dalam kabinet akan semakin banyak pula staf yang akan di butuhkan, maka gemuknya kabinet berkontribusi menimbulkan pengeluaran negara semakin membengkak yang harusnya anggarannya lebih bermanfaat jika dimanfaatkan terhadap kesejahteraan sosial
Kemudian program lain juga terkait makan bergizi gratis, ini adalah program yang sangat baik akan tetapi anggaran yang di butuhkan juga cukup besar, sehingga kemudian pemerintah akan membutuhkan anggaran yang lumayan besar untuk mewujudkan ini semua.
Maka kebijakan pemerintah yang mendorong PPN menjadi 12 % untuk menambah income negara sebagai solusi terhadap pelaksanaan programnya , namun apakah hanya 1 solusi yaitu dengan mendorong kenaikan PPN ?... Yang kemudian ini akan memunculkan masalah baru dikalangan masyarakat, baik ditingkat middle class maupun masyarakat kelas kecil (akar rumput).
Indonesia adalah Negara yang kaya akan Sumber daya alam ( SDA) mulai dari tambang batu bara, tambang emas, nikel dan lain sebagainya yang harusnya ini diolah dan di manfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk menambah pendapatan negara bukan membuat kebijakan yang akan berorientasi terhadap kesengsaraan rakyat,
Tentunya kita ketahui bersama bahwa semakin tinggi harga barang dan jasa maka akan semakin melemah daya beli dari masyarakat, maka kenaikan PPN menjadi 12 % ini akan membuat harga barang semakin melonjak sehingga daya beli masyarakat semakin menurun yang kemudian memunculkan resesi. kebijakan pemerintah dengan naiknya PPN menjadi 12 % akan membuat harga-harga mengalami lonjakan, ini secara sadar memunculkan solusi bersamaan dengan munculnya masalah baru.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pemerintah mengkaji ulang kenaikan PPN menjadi 12 persen per 1 Januari 2025. Haedar meminta setiap kebijakan yang dirumuskan berlandaskan keadilan sosial, permasalahan pajak selalu terkait dengan perusahaan berskala kecil dan masyarakat kelas menengah. Dia berharap agar kebijakan soal pajak tidak menghambat semangat kemajuan di masyarakat. Karena kan policy pajak di Indonesia tidak akan lepas dari kondisi kehidupan bangsa dan cita-cita keadilan sosial," ucap dia.
"Di situ aja yang harus diperhatikan betul sehingga kebijakan itu kemudian malah tidak menghambat spirit kemajuan pada setiap elemen masyarakat, institusi yang tidak sepenuhnya mereka bergerak dalam dunia bisnis yang berskala besar," sambungnya.
Dengan kenaikan PPN menjadi 12 % maka tentunya siap siap akan terjadi PHK besar besaran, karena apabila barang-barang dalam sebuah Toko atau perusahaan yang terkena PPN maka pastinya kemampuan daya beli masyarakat semakin rendah yang kemudian dengan rendahnya income atau pemasukan perusahaan maka akan membuat PHK besar besaran sehingga akan meningkatkan pengangguran, ini adalah masalah baru yang akan muncul dan semakin berpotensi membuat masyarakat semakin sengsara.
Narasi yang selalu di gaung- gaungkan yaitu Indonesia emas atau bonus demografi , kita akan memasuki 2045 yaitu katanya Indonesia emas dimana usia produktif lebih banyak dari pada usia tua atau non produktif, tentunya kita tau semakin banyak usia produktif atau angkatan kerja. maka ini adalah tantangan baru yang akan di hadapi oleh Indonesia, kok bisa?.. pasalnya semakin banyak angkatan kerja atau usia produktif maka pemerintah harus menyediakan lapangan kerja yang lebih banyak, karena ketika usia kerja bertambah banyak tidak beriringan dengan bertambah dan meluasnya lapangan pekerjaan maka akan menimbulkan kesenjangan dan kesengsaraan dalam masyarakat.
Saya yakin bahwa SDM pilihan Bapak presiden Prabowo dikabinet merah putih adalah SDM unggul yang ahli di bidangnya, marilah kita doakan semoga bapak presiden mampu menjadikan Indonesia seperti konsep cita cita yang gaungkan muhammadiyah yaitu menjadikan masyarakat yang. "BALDATUN TOYYIBAN WARRABUN GAFUR".
Oleh : Immawan Robi (ketua umum PC IMM Jeneponto)
Posting Komentar