Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

MEMOAR LUKA SANG IMMAWAN

Banyak dari kita yang bersembunyi dibalik jubah ideologi yang meresap sampai pada titik paling luar saja, bukan pada batin nurani yang berdiri di atas keyakinan kokoh dan pemahaman yang dalam tentang bagaimana sebenarnya identitas muslim yang Kaffa dan murni sesuai dengan maksud kitab suci.

Merasa suci dan punya yang lebih, mengakibatkan kesombongan tumbuh dan mengakar dalam diri.

Sudah sedalam apa kita memahami Tuhan hingga kita berani Menghardik orang diluar sana sebagai pendosa yang akan menjadi bahan bakar api neraka.

Ditemui fenomena sang Orator bajingan, sang pendakwah munafik, sang politisi dari fraksi Partai Islam yang tak berdaya didepan Guagarba Perempuan. Yang tak pernah sadar dan selalu ingin tampil dan mendapat pengakuan dari orang orang tolol yang membaca sisi luar Manusia tanpa mendalami kenyataan yang sebenarnya.

(Diungkap dalam Buku "TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR ")

Akhirnya Organisasi mengalami dekadensi, disebabkan karna Ketercelupan ideologis Nilai-Nilai itu tidak lagi ditanamkan oleh mereka yang mengaku IMMawan dan IMMawati, namun pada kenyataannya mengkhianati Nilai-Nilai itu sendiri.

IMM yang dibangun diatas Visi dan tujuan tentang Akademisi Islam yang berakhlak mulia itu di injak-injak sebagaian Orang Munafik yang hanya mencari Exsistensi diri, untuk memperoleh pengakuan, dan bisa membentuk citra yang Alim dalam narasi, namun Zholim dalam perilaku sehari-hari.

Apakah Dapat dikatakan "Anggun Dalam Moral " ketika kita melihat kendengkian yang menyebarluas diantara para kader-kader pimpinan yang saling menyimpan dengki dalam hati?

Apakah dapat dikatakan "Unggul dalam intelektual" Ketika sang adik hanya disusupi ayat-ayat yang didangkalkan dalam interpretasi?

Lantas Bagaimana mungkin kita bisa membebaskan masyarakat dari kezholiman dan kebodohan dikala diri sendiri Sangat Zholim dan sangat Bodoh dalam membangun identitas diri?.

Tentu saja ini menjadi bahan refleksi dan Upaya untuk mengevaluasi segala bentuk perilaku menyimpang yang tersembunyi dibalik Jas harum para kader yang tidak tau diri disekliling kita hari-hari ini.

Untuk Membangun IMM yang Autentik di masa depan, Hal yang pertama harus kita lakukan adalah sadar diri dan sadar bagaimana IMM dan indentitas nyata kader yang harusnya kita Internalisasi.

Mengusahakan bukan berarti mengulang kembali kesalahan, melainkan mengupayakan perubahan yang tidak hanya alim sebatas narasi melainkan juga praktik dan perilaku yang terdidik, sehingga IMMawan dan IMMawati bisa mewujudkan Generasi yang mampu merepresentasikan Makna Ilmu Amaliah, Amal Ilmiah. 



Oleh : IMMawan Agus Maulana (Ketua Bidang Organisasi IMM FISIP Unismuh Makassar Periode 2022-2023)
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "MEMOAR LUKA SANG IMMAWAN"

4-comments