Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gelar Borneo Youth Camp, DPD IMM Kalbar dan OIC Youth Indonesia Angkat Isu Lingkungan

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Barat (Kalbar) menggandeng OIC Youth Indonesia menyelenggarakan kegiatan Borneo Youth Camp. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis-Ahad, (11-14/05/2023) yang berlangsung di BPMP (Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi), Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.

Kegiatan ini akan diikuti oleh sebanyak 70 Mahasiswa dari berbagai Universitas Regional, Nasional dan Internasional. Pada opening ceremonial akan dihadiri sebanyak 300 Mahasiswa dari berbagai Universitas di Regional Kalimantan Barat.

Dengan mengangkat tema: “Youth for Environmental Action and Sustainability” yang bertujuan untuk menyediakan platform global guna menggali potensi generasi muda yang siap menjadi pemimpin public yang berwawasan kelestarian lingkungan, toleransi dan kewirausahaan.

Ketua DPD IMM Kalbar, Fadhil Mahdi mengatakan bahwa dengan adanya acara ini, pemuda dapat lebih terinspirasi dan bersinergi untuk membangun dan mengaplikasikan konsep pembangunan berkelanjutan demi kemajuan dan keberlanjutan kesejahteraan masyarakat di masa depan.

“Karena kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan platform global guna menggali potensi generasi muda yang siap menjadi pemimpin public yang berwawasan kelestarian lingkungan, toleransu dan kewirausahaan,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Fadhil mengatakan bahwa, "Para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan didalamnya. Yakni diantaranya yaitu Used Bottle for Entance Tickets, Panel Session, Focus Group Discusion (FGD) dan Presentation, City Tour, Culture Show, Declaration dan Symbolic Tree Plantiing (Penanaman Pohon)," terangnya.

Dikatakan Fadhil, pada kegiatan ini juga akan menghadirkan pembicara dari regional, nasional, dan internasional yang expert di bidangnya. Para pembicara ini nanti akan hadir secara luring maupun daring. 

Pada kesempatan yang sama, Presiden OIC Youth Indonesia Astrid Nadya Risqita menyampaikan bahwa, "Saat ini, Pola pembangunan konvensional yang mengeksploitasi lingkungan secara besar-besaran merupakan pola yang sudah ketinggalan jaman dan harus segera digantikan dengan Pola pembangunan yang berkelanjutan," ujarnya.

Untuk itu, melalui kegiatan “Borneo Youth Camp” ini pihaknya mencoba untuk memberikan wadah bagi pemuda untuk ikut ambil bagian dalam aksi dan pelestarian lingkungan hidup.

Beliau juga mengungkapkan bahwa, “Kegiatan ini juga akan memberikan kesempatan kepada para pemuda untuk mempersiapkan diri menjadi generasi yang memiliki jiwa kepemimpinan, berpikir dinamis dan memiliki semangat perubahan yang tinggi menuju generasi emas Indonesia di tahun 2045,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Astrid, "Selain tema besar Youth for Environmental Action and Sustainability. Pada kegiatan ini juga akan di bahas beberapa sub tema, yakni Green Economy and Entrepreneurship, Interfaith Dialogue and Leadership for Environment, Advancing Youth in STEM for Sustainability, Landmine Youth Action," ujarnya.

Pada pembahasan Green Economy and Entrepreneurship sendiri, kata Dia peserta akan dibawa pada kegiatan yang mendorong kegiatan ekonomi yang rendah karbon, menghemat sumber daya, dan inklusif secara sosial.

Kemudian pada, Interfaith Dialogue and Leadership for Environment peserta akan diajak berdialog. Dialog ini akan diadakan lintas agama. Dimana peserta akan diajarkan interaksi yang saling menghormati dan kolaboratif antara orang-orang dari berbagai keyakinan spiritual, karena lebih dari 80% perilaku manusia dipengaruhi oleh keyakinan spiritual. 

Jadi, akan ada konsensus bersama tentang perlunya pengelolaan lingkungan. Berbagai agama telah mengakui pentingnya menjaga planet ini dan keanekaragaman hayatinya. 

Astrid pun menambahkan, “Sesi panel ini bertujuan untuk mengedukasi, mengembangkan pengetahuan, berbagi pengalaman, dan memberdayakan kaum muda untuk mengambil peran aktif dalam mengatasi isu-isu lingkungan melalui dialog dan kepemimpinan lintas agama,” imbuhnya.

Sementara pada Advancing Youth in STEM for Sustainability, Kata Dia di harapkan bisa Mencetak mahasiswa yang unggul di bidang STEM untuk keberlanjutan adalah gerakan yang mendorong terciptanya generasi pemimpin dan inovator berikutnya untuk memberikan dampak positif bagi dunia.

Landmine Youth Action ini merupakan kegiatan yang mengedukasi mengenai ranjau darat. Dimana, ranjayu darat sendiri masih menjadi ancaman yang signifikan bagi warga sipil, terutama di daerah-daerah yang terkena dampak konflik. 

Menurut Kampanye Internasional Pelarangan Ranjau Darat, terdapat lebih dari 5.500 korban jiwa akibat ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang pada tahun 2019 saja. 

Negara-negara anggota ASEAN dan OKI termasuk di antara wilayah-wilayah di mana ranjau darat menjadi ancaman yang signifikan terhadap keamanan manusia. 

Penggunaan ranjau darat menghambat pembangunan ekonomi, menghambat akses ke pendidikan, dan menyebabkan gangguan yang parah terhadap kehidupan sipil. 

Untuk itu, Pemuda sebagai pemimpin masa depan dan pembawa perubahan di dunia, memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Sejalan dengan agenda Pemuda, perdamaian, dan keamanan, Borneo Youth Camp akan memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk terlibat dan berkontribusi dalam upaya pembangunan perdamaian dan kemanusiaan.

Diketahui selain DPD IMM dan OIC Youth Indonesia, kegiatan ini juga didukung oleh DPP IMM, Menko PMK, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Pemkab Kubu Raya, National Youth council (NYC), Gerakan Nasional Revolosi Mental, UM Pontianak, Bank Kalbar, AAYG, ICYF-ERC, plasticpay.


Reporter : David Nurfianto
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "Gelar Borneo Youth Camp, DPD IMM Kalbar dan OIC Youth Indonesia Angkat Isu Lingkungan"