Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Islam Membebaskan Perempuan dari Tindakan Diskriminasi

 


Semua agama sejatinya mengajarkan tentang kebaikan dan makhluk hidup adalah setara dimata sang pencipta baik itu laki-laki maupun perempuan. Agama Islam memandang seorang perempuan setara dengan laki-laki sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, baik itu dalam kehidupan personal maupun dalam menjalankan visi dan misi keumatan sebagai kholifah dimuka bumi ini. 

Seorang perempuan dalam Islam sangat di istemewakan dan dimuliakan. Saking istimewa dan mulianya, seorang perempuan, dalam kitab suci Al-Qur'an yang menjadi pedoman dan petunjuk bagi kehidupan seorang muslim di dalamnya, terdapat banyak sekali ayat-ayat yang menjelaskan tentang perempuan baik itu tentang bagaimana perempuan dalam Islam maupun penjelasan tentang Islam yang memuliakan  perempuan.

Salah satu Surah yang menjelaskan hal demikian yaitu Surah (Al-Ahzab : 59) dan Surah (An-Nur : 31). Di dalam ayat-ayat tersebut menjelaskan bagaimana bentuk dari kemuliaan dan penjagaan Allah terdahap perempuan dalam Islam itu sendiri.

Keistimewaan yang lain, sudah digambarkan dan dijelaskan oleh Islam dalam Al-Quran yang dimana terdapat satu Surah yang keseluruhannya menjelaskan tentang perempuan yaitu Surah An-Nisa dan ada satu Surah yang namanya adalah nama seorang perempuan yaitu surah Maryam.

Hal Itu artinya bahwa Allah sangat menjaga dan memposisikan perempuan dalam posisi yang sangat istimewa. Banyak yang berpandangan bahwasannya Islam telah mendiskriminasi kaum perempuan melalui segala bentuk aturan dan larangannya untuk perempuan, banyak dari mereka yang mengatakan bahwa aturan dan larangan dalam Islam hanya akan memberikan batasan terhadap ruang gerak perempuan, membuat mereka tidak bebas dalam berekspresi dan dalam membahasakan segala bentuk imajinasi dan narasi dalam bentuk aksi di rana pablik.

Ketika perempuan ingin melakukan sebuah pergerakan dan perlawanan untuk perubahan, pada saat itu pula Islam datang untuk memberikan batasan-batasan melalui ayat-ayat dan hadits-hadits berupa larangan-larangan untuk perempuan. Bagi mereka yang berpandangan seperti  itu, hal ini menjadi sekat dan dinding yang dapat menghilangkan arti dari kata kebebasan untuk perempuan. Padahal yang sebenarnya, Islam tidak berusaha untuk mendiskriminasi seorang perempuan melainkan Islam berusaha untuk mengeluarkan perempuan dari tindakan diskriminasi baik dalam ruang lingkup domestik maupun publik.

Jika kita ingin melihat bagaimana Islam memuliakan dan mengistimewakan perempuan tanpa adanya tindakan diskriminatif, kita refleksikan dan bandingkan saja keadaan perempuan Pra-Islam dan perempuan setelah Islam datang. Bukankah sebelum Islam perempuan tidak diberikan ruang untuk bergerak dan berekspresi, perempuan dijadikan sebagai alat untuk memperkaya penguasa, sebagai bahan permainan yang digilir setiap saat dan sebagai pemuas hawa nafsu kaum ajnabi.

Perempuan dianggap paling rendah, sedangkan laki-laki di anggap sebagai dewa. Bahkan, ketika ada kabar seorang anak perempuan yang lahir dikatakan sebagai aib untuk keluarga saking tidak bernilainya perempuan pada saat itu. Namun, berbeda ketika Islam datang, Islam telah menghapus semua ketidakadilan terhadap kaum perempuan, tidak ada lagi sebutan bahwa perempuan sebagai aib keluarga, perempuan sebagai pemuas hawa nafsu laki-laki dan perempuan sebagai kaum yang paling rendah, melainkan Islam telah menjaga perempuan dengan sangat luar biasa, kemudian mengangkat derajat kaum perempuan pada tingkatan derajat yang paling mulia dan memberikan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki.

Seperti yang telah dijelaskan dalam hadits, yaitu Rasulullah SAW Bersabda : "Al-Jannatu tahta Aqdamil Ummahaat," Pada dasarnya Islam telah memberikan ruang untuk perempuan dalam menjalankan peran yang sama seperti laki-laki, baik peran sebagai seorang penguasa atau pemimpin, sebagai pekerja, sebagai akademisi maupun aktivis dan lain sebagainya.

Bahkan, dalam satu kisah diceritakan ada salah satu perempuan yang menjadi seorang pemimpin yaitu Ratu Balkis, Dia mempimpin suatu kerajaan yang sangat makmur dan berjaya hingga akhirnya, Dia memeluk ajaran agama Islam dan kisahnya di abadikan dalam Al-Qur'an, hal itu menandakan bahwasanya Allah berusaha untuk menjelaskan bahwa semua manusia yang ada di bumi ini memiliki peran dan fungsinya yang sama di hadapan Allah SWT.

Tidak ada perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain dalam memilih dan menjalankan peran dan fungsinya, tidak ada istilahnya perempuan yang paling rendah dan laki-laki menjadi penguasa atau perempuan dikatakan inferioritas (Wanita sebagai bawahan dan rendah), kemudian laki-laki dikatakan yang paling superioritas (laki-laki paling utama dan berkuasa), melainkan kita semua sama di hadapan Allah SWT dan yang menjadi pembeda antara manusia dengan manusia lain di hadapan Allah adalah tingkat ketaqwaan dan keimanannya.

Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Hujurat ayat 13:  اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُم. ْ Artinya : "Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa".

Dengan penjagaan dan larangan yang di dapatkan oleh seorang perempuan dalam Islam itulah yang membuat banyak orang yang berasumsi bahwa perempuan di diskriminasi, dengan kondisi perempuan yang tertutup, perempuan yang dibatasi ketika berada di rana A dan rana B. Perempuan yang di atur pakaiannya dan mereka beranggapan bahwasannya perempuan terlalu di kurung dan terlalu di batasi oleh hukum Islam. Padahal yang mereka kira adalah suatu batasan merupakan bentuk kemuliaan dan penjagaan Islam terhadap diri perempuan itu sendiri.

Oleh karena itu, jangan menjadi seorang perempuan atau seorang muslimah yang hanya duduk berpangku tangan, menutup mata dan telinga ketika ada pernyataan-pernyataan yang berusaha untuk mendiskriminasi perempuan dalam balutan Islam, jelaskan kepada dunia dan patahkan argument yang mencoba untuk menyudutkan Islam itu sendiri, bahwasanya Islam tidak mendiskriminasi perempuan, melainkan membebaskan perempuan dari berbagai keterpurukan dan mengangkat derajat kaum perempuan dengan derajat yang paling tinggi.

Untuk perempuan-perempuan diluar sana dan untuk diri penulis pribadi tetaplah menjaga marwah, izzah dan Iffah sebagai seorang muslimah, sebab marwah itu ibaratnya mahkota yang harus dijunjung tinggi, adanya bentuk larangan dalam Islam itu sendiri sebagai bentuk penjagaan dan kemuliaan terhadap perempuan dan bukan bagian dari pendiskrimisian apalagi batasan untuk perempuan itu sendiri.



Penulis : Immawati Tarbiyah (Kabid Immawati Komisariat Tarbiyah)

Posting Komentar untuk "Islam Membebaskan Perempuan dari Tindakan Diskriminasi"

4-comments