Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Muktamar IMM XX Palembang, Matinya Jati Diri IMM

Ajang Muktamar sebagai forum tertinggi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Se Indonesia tak lagi sakral dan jauh akan nilai keadaban. Ajang muktamar kini dipenuhi berbagai aktivitas - aktivitas pragmatis yang menjual kepentingan ke pangku kekuasaan.

IMM yang dari dulu dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang selalu bergerak pada keberpihakan mahasiswa dan pembelaan pada golongan mustadafin kini semakin menghilangkan jati dirinya sebagai "Organisasi" dan berubah menjadi humas Penguasa.

Wajah IMM hari ini kian kusut dengan realitas bahwa di Pimpinan Tertingginya sekelas semakin menjilati golongan penguasa. IMM yang dari dulu berdiri pada pondasi idealismenya sebagai organisasi pengkritik penguasa semakin hilang dimakan kepentingan politik praktis

Apakah ada hal yang jauh lebih mulai dari marwah IMM itu sendiri ? Sehingga jati diri IMM bisa dijual begitu saja? Apakah IMM akan terus kita biarkan begitu saja ? Dan menjadikan IMM semakin menenggelamkan dirinya ?

IMM yang harusnya bergelut pada kerja - kerja organisasi yang menghidupkan nilai keadaban melalui prosesi perkaderan dan penyelanggaraan Muktamar yang Khitmad kini hanya menjadi angan cita - cita belaka.

Bahkan sebelum Muktamar ini, matinya jati diri IMM ini juga semakin tercermin dengan Posisi IMM yang semakin transaksi - transaksi politik praktis dengan gamblang di pertontonkan melalui para pimpinannya yang tampil sebagai penjilat elit penguasa.

Bagaimana IMM akan terus hidup kalau kehidupan para pimpinannya di tingkat pusatnya saja hanya memikirkan geliat urusan pribadinya saja tak mau menjadi Marwah organisasi yang ia pimpinnya ? Bagiamana IMM mampu mengkokohkan dirinya sebagai organisasi mahasiswa yang selalu berpegang teguh pada idealisme jika sosok pimpinannya saja harga dirinya murah sekali di beli ?

Memiriskan memang, IMM seolah ada namun tak hidup tak mampu mengadakan kehidupannya sebagai sebuah organisasi yang memiliki prinsip perlawanan dan hanya jadi pesuruh serta penutur elit istana?

Begitu menyayat hati memang, Organisasi IMM semakin terpuruk oleh kelakuan pimpinananya yang rakus akan kekuasaan
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "Muktamar IMM XX Palembang, Matinya Jati Diri IMM"

4-comments