Makin Lengkap, Sekolah Perempuan Plus 2025 Bahas Pestisida dan Pengurusan NIB
Table of Contents
Desa Kandangrejo, Grobogan, 14 September 2025 – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Semarang kembali melanjutkan rangkaian Sekolah Perempuan Plus 2025 di Desa Kandangrejo, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan.
Pada pertemuan kali ini, peserta Praktik Pembuatan Pestisida Nabati dan juga Pembuatan NIB (Nomor Induk Berusaha) yang menjadi chapter ke-12 dari rangkaian pelatihan. Sesi ini menghadirkan dua fasilitator, yakni Mbak Dinny Andriani dan Mbak Putri Intan Vaza Septiyaningrum.
Dalam penyampaiannya, Mbak Dinny dan Mbak Vaza menjelaskan dua topik utama, yaitu pemanfaatan pestisida pada tanaman bawang merah serta tata cara pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB). Materi tersebut dipandang penting untuk memperluas wawasan perempuan desa dalam bidang pertanian sekaligus membuka akses mereka ke dunia kewirausahaan.
“Pemahaman tentang pestisida bawang merah sangat diperlukan agar hasil tani tetap berkualitas,” ujar Mbak Dinny.
“Selain itu, pengurusan NIB penting agar usaha yang dijalankan memiliki legalitas dan bisa berkembang lebih jauh,” tambah Mbak Vaza.
Ketua Tim Pelaksana, Reffi, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan perspektif baru bagi peserta terkait potensi bawang merah yang tidak hanya sebatas olahan pangan, tetapi juga bisa dikelola sebagai produk pertanian bernilai ekonomi.
“Selain membahas potensi bawang merah, sesi ini juga dilengkapi dengan pendampingan pembuatan NIB bagi ibu-ibu yang berminat berwirausaha. Harapannya, mereka bisa memiliki usaha yang lebih mandiri dan berdaya saing,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kandangrejo, Bapak Widi, memberikan apresiasi atas terselenggaranya pelatihan ini.
“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa, khususnya perempuan, agar mereka tidak hanya memiliki keterampilan rumah tangga tetapi juga mampu mengembangkan usaha yang berkontribusi pada ekonomi keluarga,” ungkapnya.
Melalui Sekolah Perempuan Plus 2025, para perempuan Desa Kandangrejo tidak hanya memperoleh keterampilan di bidang tata rias, tetapi juga pengetahuan kewirausahaan dan pengelolaan usaha. Dengan bekal tersebut, program ini diharapkan mampu mendorong kemandirian ekonomi keluarga sekaligus memperkuat peran perempuan desa dalam pembangunan lokal.
Oleh : admin
Posting Komentar