Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Bulan Ramadhan: Momentum Membangkitkan Spirit Amalan Kebaikan

Bulan Ramadhan menjadi momentum untuk melakukan perbuatan baik dan berlomba-lomba dalam hal kebaikan. Tak lepas dari itu semua, bulan Ramadhan ini juga menjadi momen paling berharga bagi umat Islam di seluruh dunia. Karena, setiap amalan apapun yang kita lakukan di bulan Ramadan ini akan bernilai pahala dan dilipatgandakan oleh Allah SWT. Contohnya saja seperti melakukan aksi sosial yang berkaitan langsung dengan masyarakat.

Secara terminologis, puasa berarti menahan diri dari makan, minum, merokok, hubungan seks, dan perbuatan-perbuatan yang tidak baik mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari.

Puasa di bulan suci Ramadhan hukumnya adalah wajib yaitu bagi orang-orang yang beriman. Firman Allah SWT menjelaskan bahwa, "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa." (Q.S. Al-Baqarah 2:183).

Secara garis besar, puasa tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu saja melainkan juga menahan diri dari segala amarah dan segala perbuatan buruk lainnya. Bulan suci Ramadhan ini sepatutnya kita sebagai umat muslim mampu untuk mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan di dalam ibadah kita selama di bulan suci Ramadhan. Misalnya kita sebagai umat muslim bisa membagikan sedikit rezeki kita kepada orang-orang yang lebih membutuhkan.

Selain itu, kita bisa memberikan sedikit bantuan kepada orang-orang disekitar kita yang sedang tertimpa musibah, atau lainnya. Maka dari itu, Insya Allah pahala kita di bulan Ramadan ini bisa menjadi pahala yang berkah dan ibadah kita bisa di terima oleh Allah SWT. Karena niat kita di bulan Ramadan ini juga bukan karena ibadah puasanya saja, melainkan juga dari ibadah-ibadah lainnya. Seperti berbagi rezeki berupa makanan, minuman atau keperluan untuk orang-orang yang ingin berbuka puasa ataupun sahur.

Hal tersebut adalah suatu perbuatan yang sangat disukai oleh Allah SWT dan bagi hamba-Nya yang melakukan amalan-amalan tersebut, Insya Allah akan bernilai ibadah dan menambah pahala selama di bulan suci Ramadhan.

Melalui puasa, kita tidak hanya mengajarkan secara jasmani, tapi juga secara rohani. Puasa juga melatih jiwa yang lemah agar menjadi kuat dan tahan terhadap segala godaan duniawi. Makna dari puasa adalah bagian dari pengendalian diri. Ketika puasa kita diajarkan untuk tidak makan makanan yang kita sukai. Karena, niatnya adalah untuk mengendalikan diri tadi. Ketika kita diiming-imingi godaan duniawi, harapannya kita juga bisa mengendalikan. Karena hal yang bersifat godaan tersebut bisa mengarahkan kita pada hal-hal yang tercela.

Berpuasa memanglah berat, bagi orang-orang yang tak terbiasa menjalankannya. Rasulullah SAW pernah bersabda, bahwa "berpuasa adalah separuh dari kesabaran" dan "kesabaran adalah separuh dari iman". Esensinya adalah berpuasa dapat melatih kesabaran seseorang dalam menjalankan perintah Tuhannya, seperti tengah diuji apakah manusia (hamba-Nya) benar-benar beriman kepada-Nya atau tidak. Karena dengan berpuasa, kita bisa mengendalikan kesabaran kita. Sejauh mana kita bisa menempatkan kesabaran itu di dalam musibah yang dialami oleh setiap manusia. Maka dari itu, kunci keberhasilan dari ibadah puasa juga dapat dilihat dari tingkat kesabaran seorang hamba-Nya yang mampu bersabar dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi dalam kehidupan.

Sekali lagi, mari kita belajar mengendalikan keinginan. Banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran terkait mengendalikan keinginan ini. Misalnya, Allah melarang Nabi Adam untuk memakan satu buah di surga. Buah tersebut bernama buah khuldi. Meski hidup di surga sangat menyenangkan. Namun, Nabi Adam cukup bisa mengendalikan keinginannya untuk makan buah khuldi tersebut. Akibat hal tersebut, Adam dan Hawa kemudian tidak diperbolehkan lagi tinggal di surga. Banyak hal yang bisa kita jadikan pembelajaran. Mari kita introspeksi diri. Mungkin di antara kita juga pernah merasakan hal seperti itu. Akibat keinginan yang tak terkendali, segalanya akan sia-sia.

Oleh karena itu, momentum bulan puasa ini harus kita jadikan sebagai salah satu ibadah yang harus dikuatkan iman dan ketaqwaannya serta mampu mengendalikan diri dari segala perkara yang bisa membuat kita menjadi manusia yang tamak (serakah). Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah puasa 1444 H ini dengan maksimal dan tuntas. Dan semoga apa yang telah kita kerjakan hari ini, nantinya dapat bernilai pahala serta bisa dicatat sebagai amal baik oleh Allah SWT. Aamiinn.



Penulis : Septi Sartika (Redaktur Pelaksana IMMpos)
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "Bulan Ramadhan: Momentum Membangkitkan Spirit Amalan Kebaikan"

4-comments