Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menemukan Jawaban “Mengapa Allah SWT menciptakan Organ Tubuh Tak Berguna ?”

Menurut Penulis belum ada bukti ilmiah yang penulis temukan membuktikkan bahwa ada organ tubuh manusia yang sepenuhnya tidak memiliki fungsi. Dalam hal ini penulis meyakini setiap organ tubuh manusia memiliki fungsi serta peran yang penting dalam menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Namun, dalam beberapa temuan memang organ tubuh mungkin memiliki fungsi yang kurang jelas atau tidak sepenting organ vital lainnya. Maka, Sebenarnya Pernyataan Organ tubuh tak berguna adalah sebuah konsep yang kurang tepat sebab tidak ada organ tubuh manusia yang sepenuhnya tidak berguna. 

Tulisan ini diawali dari ketidaksetujuan penulis terhadap pernyataan Ilmuwan pendukung teori evolusi darwin yang menyatakan, “Anggota tubuh ini tidak memiliki tugas” atau “ltu adalah organ sisa dan tidak memiliki fungsi, jadi kita bisa mengambilnya saja dan tak akan ada masalah”. Pernyataan-pernyataan tersebut membuat penulis bertanya pada diri sendiri, “Mengapa Allah SWT menciptakan organ tubuh tak berguna?” Maka, tulisan ini akan mencoba menyampaikan bantahan atas argumentasi Ilmuwan yang menganggap dan menyepelekan beberapa organ tubuh Manusia tidak berfaedah seperti rambut kemaluan, amandel, usus buntu, dan kandung empedu melalui tinjauan aspek ilmiah kesehatan dan aspek Islam.

Tinjauan Aspek Ilmiah Kesehatan
Dalam tinjauan aspek ilmiah kesehatan kita berfokus kepada beberapa organ yang dianggap tidak memiliki fungsi atau hanya sekedar estetika yaitu rambut kemaluan pada manusia mungkin tidak memiliki fungsi yang jelas dalam menjaga kesehatan tubuh, namun ia masih berperan sebagai pelindung dari gesekan dan iritasi pada kulit sensitif di area tersebut. Selanjutnya, organ tubuh yang paling sering dianggap tak berguna adalah amandel. Amandel adalah jaringan limfoid yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsi utama amandel adalah melindungi tubuh dari infeksi bakteri dan virus yang masuk melalui saluran udara. Namun, dalam beberapa kasus, amandel dapat mengalami infeksi atau peradangan yang disebut tonsilitis. Tonsilitis dapat menyebabkan sakit tenggorokan, demam, dan sulit menelan. Pada beberapa kasus, tonsilitis dapat menjadi kronis dan memerlukan pengangkatan amandel. 

Saat mempelajari tentang sistem pencernaan, maka kita akan menemukan istilah usus buntu (apendiks) yang sering dikatakan tak memiliki fungsi. Ketika organ ini diambil melalui jalur operasi, sering ditetapkan bahwa ia tak memiliki fungsi dan menyebabkan infeksi. Namun, pada tahun 1997 menjelaskan bahwa apendiks sebenarnya memiliki tugas sebagai sistem imun bagi orang dewasa, yakni memunculkan antibodi yang mengakomodasi bakteri baik, menghadirkan dukungan bagi perkembangannya, dan mengembalikan kondisi floral usus besar yang berada dalam kondisi penyempurnaan pembersihan isi lambung setelah kontraksi karena diare atau penyakit lain. 

Usus buntu adalah rumah yang aman untuk bakteri. Dalam beberapa kasus, usus buntu dapat mengalami peradangan yang disebut apendisitis. Apendisitis dapat menyebabkan sakit perut, demam, dan mual. Pada beberapa kasus, apendisitis dapat menjadi serius dan memerlukan pengangkatan usus buntu. “Your Apendiks Could Save Your Life” (Apendiks milikmu mungkin bisa menyelamatkan hidupmu) menjadi judul sebuah artikel yang ditulis oleh dokter Bill Parker yang dipublikasikan oleh jurnal Scientific American pada bulan Januari 2012 yang mengatakan, "Bakteri yang tertutup oleh usus buntu akan mencegah serangan bakteri seperti kolera dan lainnya.” la juga memiliki peran sebagai imun bagi janin pada usia minggu ke sebelasnya, sebagaimana dijelaskan oleh Lauren Martin, seorang profesor anatomi di Universitas Oklahoma. Penelitian klinis yang dilakukannya di Rumah Sakit Winthrop membuktikan bahwa orang yang telah diambil apendiksnya memiliki lebih banyak kemungkinan Terjangkit penyakit akibat serangan bakteri dibandingkan dengan yang masih memilikinya. William Parker, seorang peneliti dalam bidang imunologi di Pusat Medis Kedokteran Duke University menyebutkan dalam artikelnya yang dipublikasikan oleh majalah Life Science bahwa, “Kini saatnya kita mengoreksi buku-buku pelajaran biologi yang masih mengatakan bahwa apendiks adalah organ residual dan disfungsional”.

Contoh lain dari organ tubuh untuk pencernaan yang terabaikan adalah kantong empedu memang organ ini relatif kecil dan mungkin tidak terlalu penting bagi beberapa orang yang menjalani operasi pengangkatan kandung empedu, namun ia memainkan peran penting dalam pencernaan lemak dan dapat mengalami masalah kesehatan jika tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa organ tubuh manusia yang pada awalnya dianggap tidak berguna, dapat memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, klaim bahwa ada organ tubuh manusia yang tidak berguna sepenuhnya tidak didukung oleh bukti ilmiah. Dalam beberapa kasus, seperti pada beberapa jenis kanker tertentu, organ tertentu mungkin harus diangkat untuk mencegah penyebaran penyakit atau menyelamatkan nyawa seseorang, namun ini bukan berarti organ tersebut tidak berguna. Organ tersebut mungkin memiliki peran yang kurang penting dalam beberapa kasus, namun tetap memiliki fungsi penting dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh.

Tinjauan Aspek Islam 
Dalam pandangan agama Islam, Allah SWT adalah pencipta dan pengatur alam semesta, termasuk manusia dan organ tubuhnya. Al-Quran surat Al-Mulk ayat 2 Artinya: "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun". Dalam konteks ini, kita dapat melihat bahwa penciptaan organ tubuh manusia dengan berbagai jenis dan fungsi adalah bagian dari ujian Allah SWT bagi manusia. Organ tubuh yang mungkin memiliki fungsi yang kurang jelas atau tidak sepenting organ lainnya, dapat menjadi bagian dari ujian bagi manusia untuk mencari dan memahami fungsi organ tersebut dan bagaimana ia berperan dalam menjaga Kesehatan tubuh.

Selain itu, dalam pandangan agama Islam, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan merawat organ tubuhnya agar tetap sehat. Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 195 yang artinya: ".......dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik." Dalam konteks ini, manusia harus merawat seluruh organ tubuhnya dan tidak merusaknya dengan tangan sendiri, seperti dengan kebiasaan buruk atau perilaku merusak kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT menciptakan manusia dan organ tubuhnya dengan tujuan agar manusia dapat menjaga dan merawat kesehatan tubuhnya serta menjalankan peran sebagai khalifah di muka bumi.

Terakhir satu-satunya argumen para pendukung teori evolusi adalah bahwa mereka tidak dapat menentukan fungsi sejumlah organ dan kemudian bersikeras penuh dengan keyakinan bahwa organ-organ tersebut tidak memiliki fungsi dan kegunaan. Hal ini merupakan kesalahan yang mengacu pada ketidaktahuan, karena “Kepercayaan bahwa suatu hal adalah salah, selama tidak ada yang membuktikan kebenarannya”. Logika penentuan kesimpulan atas dasar ketidaktahuan dan kekosongan pengetahuan itu tak lain merupakan bukti ketidakabsahan sebuah klaim yang tak mendasar.


Oleh: Bramastha Alfanda S (Kader IMM FKIK UMY)
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "Menemukan Jawaban “Mengapa Allah SWT menciptakan Organ Tubuh Tak Berguna ?”"

4-comments