Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Wanita dan Ilmu Pengetahuan

 


Kaum wanita diciptakan oleh Allah SWT di dunia agar bersama sama dengan laki-laki beramal dan berjuang untuk mencukupi keperluan pembinaan masyarakat, memelihara dan memakmurkan dunia. 

Masing-masing mempunyai peran dan pekerjaan sendiri-sendiri, walaupun banyak juga terdapat kesamaan. Jika yang satu mengabaikan atau meninggalkan urusan pekerjaannya sendiri, apalagi malah mengurusi dan mengerjakan pekerjaan yang khusus bagi yang lain, itu tidak boleh, akan menjadi rusak dan kacau. Maka, diperlukan untuk menetapkan seseorang dengan bidangnya

Sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT (Q.S Nisaa’ :1 ) ;

"Wahai sekalian manusia, takutlah kamu kepada TuhanMu yang telah menciptakan kamu sekalian dari diri (jenis) yang satu; dan menjadikan dari jenis yang satu itu, pasangannya dan lalu menyebarkan dari padanya laki-laki dan perempuan."

Kaum wanita sebagaimana kaum pria dalam melakukan tugas dan fungsinya, tentu harus memiliki ilmu-ilmu yang menyangkut tugas dan kewajibannya. Mencari ilmu bagi wanita itu jelas tidak ada larangannya.

Bahkan, diperintahkan dan dianjurkan. Merujuk pada hadits berikut : “Dan barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan masuk surga," (H.R Muslim dan Abu Hurairah). 

Kewajiban yang harus dipelajari bahwa Ia adalah hamba Allah yang harus berbakti dan taat kepada-Nya. Tahu akan perintah dan larangan-Nya. Sah, halal, dan haram.

Akhlak mahmudah dan madzmumah seperti percaya, benar dalam omongan dan tindakan, hak dan kewajiban, syukur akan kenikmatan. Juga memilihara dan mengatur rumah tangga, berbakti kepada kedua orang tua, serta mengormati yang lebih tua. Mengetahui ilmu kesehatan, dapat mendidik anak –anak serta keluarga. Hubungan yang terjalin sesama manusia. 

Itulah hal-hal yang harus dipelajari, demi kepentingan pembinaan dan pembangunan serta menjaga keselamatan agar tidak timbul fitnah dan bencana. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW. 

“Aku tidak meninggalkan fitnah sesudahku yang lebih membahayakan kepada laki-laki dari pada wanita." (H.R Bukhari Muslim). 

Sebagai wanita harus berbekal imu agar turut memilihara dan menjaga serta meningatkan martabat manusia. Menjalan fungsi dan kewajibannya. Bukan malah terjadi, subordinasi stereotype, memiliki beban ganda sehingga wanita terpinggirkan.  



Penulis : Hasrini (Ketua Umum PC IMM Kabupaten Mamuju)

Editor : Septi Sartika (Tim Redaksi Pelaksana IMM.Pos)

Posting Komentar untuk "Wanita dan Ilmu Pengetahuan"

4-comments