Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Memahami Potensi Perempuan dalam Perspektif Penciptaanya

 


Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT melalui proses yang sama baik itu laki-laki maupun perempuan. Dalam proses penciptaan manusia Allah SWT sudah menjelaskan secara terperinci melalui Firmannya dalam Al-Qur’an. Ada banyak ayat yang menjelaskan bagaimana proses penciptaan manusia, baik itu laki-laki maupun perempuan diantaranya adalah : Al-Maa artinya air seperti dalam (QS.25 : 54), (QS.21 : 30), (QS.24 : 45).

Al-Nafs yang artinya Bentuk Tunggal, At-Tin yang berarti Tanah, At-Turab Artinya tanah dan di artikan dari tanah (QS.3 : 59) dan Nuthfah yang berarti Sperma dalam (QS.18 :37) dalam ayat-ayat tersebut tidak ada yang menjelaskan titik perebedaan dari penciptaan laki-laki dan perempuan melainkan mereka sama-sama diciptakan melalui sumber dan proses yang sama. Dalam proses penciptaannya, tentu Allah SWT mempunyai tujuan dalam menciptakan ataupun menghadirkan manusia itu sendiri. Diantaranya dijelaskan kembali dalam ayat-ayat Al-Qur’an yaitu kapasitas manusia sebagai Kholifah fil Ard dalam (QS. Al-Baqarah : 30).

Sebagai pemegang amanah dimuka bumi seperti dalam (QS. Al-Ahzab : 72), agar manusia mengetahui kebesaran Allah SWT dan untuk beribadah kepada Allah SWT dalam (QS. Ad-Dzariyat : 56) dari penjelasan tersebut tentu tidak ada hal yang sia-sia ketika suatu makhluk diciptakan di muka bumi ini. 

Berbicara tentang perempuan, perempuan merupakan makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sempurna sama halnya dengan laki-laki, dalam diri perempuan sebenarnya terdapat berbagai potensi atau fitrah yang diberikan dan bekali oleh SWT agar perempuan dapat memahami dan lebih mengenal kemampuan apa yang dia miliki sejak awal dia diciptakan.

Potensi adalah suatu kemampuan atau kekuatan yang ada pada diri manusia itu sendiri baik yang dia dapatkan sejak dia dilahirkan maupun yang dia dapat melalui suatu pengalaman dan pengajaran (Pendidikan). Pada dasarnya, potensi yang dimiliki oleh seorang laki-laki juga dimiliki oleh seorang perempuan itu sendiri, sejak manusia dilahirkan memang sudah melekat beberapa fitrah yang menjadi kemampuan yang ada dalam dirinya, potensi tersebut diantaranya yaitu Potensi Jasmani (Fisik), Potensi Ruhani (Spiritul) dan Potensi Mind (Akal).

Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia lebih khususnya perempuan untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya melalui usaha yang dijalani. Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam dirinya.

Ketiga potensi tersebut saling menunjang dan melengkapi. Akan tetapi dari ketiga potensi itu, potensi spiritual dan akal memegang perana penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu ke mana akan melangkah, apa yang diinginkan dan apa yang harus dilakukan mereka tentu akan memikirkan sebab dan akibat dari apa yang telah diputuskan melalui potensi akal dan akan meyakini segalah apa yang diputuskan melalui potensi ruhani yang melekat pada dirinya. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna walaupun pada dasarnya peranannya juga tidak bisa disepelekan. 

Secara umum, potensi manusia (Perempuan dan laki-laki) tidak hanya sebatas 3 potensi itu saja namun ada potensi lain yang dimilik oleh manusia itu sendiri yang harus benar-benar dipahami dan dikelola diantaranya yaitu pertama, Potensi fisik, merupakan organ fisik manusia yang dapat digunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Potensi fisik berfungsi sesuai dengan jenisnya contohnya, mata untuk melihat, kaki untuk berjalan dan telinga untuk mendengar dan sebagainya. Seperti dalam QS. An-Nahl : 78 (Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur.

Kedua, Potensi mental intelektual, merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (otak belahan kiri) potensi ini berfungsi untuk menganalisis, menghitung, merencanakan sesuatu dan memikirkan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan. Seperti yang tertulis dalam QS. Ali-Imran : 90-91.

Ketiga, Potensi sosial emosional, merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak belahan kanan) potensi ini berfungsi antara lain untuk mengendalikan amarah, bertanggung jawab, motivasi dan kesadaran diri. Yang di mana potensi ini lebih banyak dipengaruhi oleh pola asuh orang tua dan lingkungan.

Keempat, Potensi mental spiritual, merupakan potensi kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita atau yang berkaitan dengan keadaan jiwa yang di mana potensi ini lebih banyak dipengaruhi melalui pendidikan agama dan budi pekerti.

Beberapa potensi di atas harus benar-benar dipahami oleh kaum perempuan dan dikembangkan semaksimal mungkin agar potensi itu terarah dan menghasilkan satu kemampuan yang baik untuk perempuan itu sendiri. Banyak perempuan yang gagal dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya. Oleh karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman terhadap potensi yang ada pada dirinya mereka terlalu tertutup dan cenderung down ketika dihadapkan dengan kondisi lingkungan yang terus memberikan pandangan yang melemahkan potensi perempuan, sehingga arah pengembangan potensi itu dapat menjadi stagnan dan terbatasi.

Oleh karena itu untuk seluruh perempuan, marilah kita rubah mindset kita, jangan takut untuk melangkah, teruslah mencoba dan mengasah kemampuan yang kita miliki. Sebab masa depan kita tergantung dari apa yang telah kita usahakan sekarang. Yang terpenting jangan mau kehidupan kita diwarnai oleh orang lain, tetapi kitalah yang haus memulai untuk mnyebarkan warna untuk orang lain.



Penulis : Immawati Ningsih (Kader PK IMM Tarbiyah IAI Muhammadiyah Bima)

Editor : Septi Sartika (Tim Redaktur Pelaksana IMM.Pos)

Posting Komentar untuk "Memahami Potensi Perempuan dalam Perspektif Penciptaanya"

4-comments