Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TOLAK MONEY POLITIC : MENUJU PEMILU DAMAI DAN KONDUSIF 2024

Diakhir perhelatan masa kampanye, masing-masing calon melaksanakan kampanye akbar. Minggu yang digadang-gadang menjadi minggu tenang, nyatanya tak setenang yang diharapkan. Masih banyak polemik yang timbul dari masing-masing pendukung mulai dari terbitnya film dokumenter, perdebatan media sosial yang tak ada kunjung habisnya, serta isu yang diangkat oleh tokoh-tokoh terkemuka terkait penyelenggaraan kecurangan pemilu 2024. Di masa tenang ini, harusnya dapat menjadi bagian terpenting bagi masyarakat untuk berkontemplasi agar bisa membaca demokrasi tahun ini apakah cenderung akan berakhir baik atau buruk nantinya.

Saya banyak belajar dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah perihal proses mengasah diri sebagai upaya untuk memantaskan diri dan selalu menebar kebermanfaatan bagi banyak orang khususnya bagi kepentingan politik organisasi. Konklusi terpenting dari pembelajaran tersebut adalah arti dari sebuah rasa kekeluargaan dengan menyikapi perbedaan sebagai hal yang biasa dan sah-sah saja.

Masa kampanye telah usai. Usaha dan upaya sudah dilakukan oleh masing-masing calon. Mulai dari pemaparan visi-misi, hingga kontestasi debat yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) khususnya bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden. Banyak hal dilakukan untuk meraih suara dan dukungan. Tentunya hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh Calon Presiden dan Wakil Presiden saja, melainkan calon anggota legislatif yang juga ingin mendapat dukungan, turut turun tangan.. 

Banyak cara dilakukan. Mulai dari cara yang benar hingga yang salah. Salah satu yang paling riskan di tiap pemilihan umum adalah politik uang (money politic). Money politic itu dilarang dan dianggap tidak baik. Namun, uang adalah salah satu instrumen tukar tambah yang paling berguna dalam meraih suara. Dan hal ini sudah biasa bahkan lazim dilakukan di tiap pemilihan. 

“ Rakyat adalah bagian terpenting dan aktor utama yang menentukan arah masa depan bangsa dan negara. Tetapi dengan adanya money politic, masyarakat seolah-olah dibodohi dan dimanfaatkan di setiap pemilihan. Ini yang harus sama-sama kita perjuangkan dalam meningkatkan kualitas demokrasi bangsa, terkhusus dikota Medan.” Ucap IMMawan Rais Sekretaris Umum PC IMM Kota Medan.

Sebagai mahasiswa kita harus memberi pemahaman dan pengawasan kepada masyarakat perihal politik uang. Masyarakat harus dapat berfikir rasional dengan gagasan yang mencerdaskan bangsa, bahwa demokrasi harus tetap dijaga dan dirawat demi keberlangsungan pemilu yang damai dan kondusif.

Rais Prayogo, selaku Sekretaris Umum PC IMM Kota Medan berpendapat bahwa pemilu harusnya mampu menyadarkan masyarakat untuk tidak gampang terprovokasi dengan keadaan dan propaganda dari beberapa kelompok. Harapannya, pemilu tahun ini dapat berlangsung dengan kontestasi yang mengedepankan kejujuran dan kepercayaan hingga mampu melahirkan pemimpin yang bijaksana dan cerdas.
Naufal Afif
Naufal Afif Editor Kuliah Al-Islam, Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor, Ketua Umum IMM UIKA 2018-2020

Posting Komentar untuk "TOLAK MONEY POLITIC : MENUJU PEMILU DAMAI DAN KONDUSIF 2024"