Antara Fungsional dan Gengsional

Daftar Isi


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia dihadapkan pada berbagai pilihan, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Dua hal yang seringkali menjadi pertimbangan dalam membuat keputusan adalah aspek fungsional dan gengsi-onal. Fungsional berarti sesuatu yang dipilih atau dilakukan berdasarkan kegunaan, efektivitas, dan efisiensinya. Sementara itu, gengsi-onal adalah istilah turunan dari kata gengsi, yakni keputusan atau pilihan yang lebih didasarkan pada pencitraan, status sosial, atau bagaimana orang lain memandang kita, bukan pada manfaat sesungguhnya.

Di era modern seperti sekarang, fenomena dominasi sikap "gengsi-onal" terlihat nyata dalam banyak aspek kehidupan generasi hari ini. Sebagai contoh, banyak orang lebih memilih membeli gadget terbaru dengan harga belasan juta meski penggunaannya hanya sebatas media sosial dan hiburan ringan. Begitu pula dengan tren gaya hidup yang menjadikan tempat makan bukan lagi soal rasa dan harga, tapi soal bisa pamer story di media sosial.

Fenomena ini mencerminkan pergeseran nilai di mana penampilan lebih utama daripada substansi. Lalu, mengapa hal ini terjadi?

Secara rasional, beberapa alasan dapat dikemukakan. Pertama, adanya tekanan sosial yang kuat, terutama dari media sosial, yang menanamkan standar kesuksesan atau kebahagiaan secara visual. Kedua, kebutuhan untuk diakui dan dianggap “berhasil” oleh lingkungan sekitar, meski secara ekonomi belum tentu stabil. Ketiga, lemahnya budaya literasi di Indonesia membuat masyarakat kurang kritis dalam menyerap informasi dan kurang reflektif dalam mengambil keputusan. Tanpa kebiasaan membaca dan berpikir logis, maka mudah sekali terjebak dalam pola hidup konsumtif yang hanya mengejar penampilan semata.

Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah. Akibatnya, generasi muda sering kali tidak memiliki landasan berpikir yang kuat untuk membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan, mana yang bermanfaat dan mana yang sekadar simbol status.

Akhirnya, penting untuk kita renungkan: apakah yang kita pilih benar-benar bermanfaat, atau hanya sebatas ingin terlihat lebih oleh orang lain? Gengsi mungkin memberi kepuasan sesaat, tapi fungsi memberikan ketahanan jangka panjang. Mari kita mulai membiasakan diri untuk berpikir fungsional. Karena hidup bukan soal siapa yang paling terlihat hebat, tapi siapa yang paling siap menghadapi kenyataan.


Oleh : Naufal Abdul Afif 
(kabid KPK DPD IMM Jateng) 

Posting Komentar